Chapter 1:
JIKA KITA NAIK SEPEDA MOTOR
Kadang kita sebagai pengendara sepeda motor sering berkeluh kesah, saat ada mobil yang jalannya lamban dan membuat kita harus menunggu lama, mau mendahului tidak bisa karena jalanan sempit, hingga klakson-klakson mengganggu yang akhirnya dapat memicu keributan. Padahal dibalik semua itu harusnya kita lebih bersabar. Karena klakson kita bisa jadi menambah lama perjalanan kita kalau usai ribut di klakson dilanjut adu mulut bahkan baku hantam
Mobil merupakan kendaraan beroda 4 atau lebih yang memiliki badan lebar dan tidak dapat dengan mudah mendahului atau melaju dijalan biasa sebagaimana halnya sepeda motor, sebagai pengendara sepeda motor baiknya kita lebih bersabar karena kitapun pasti banyak yang punya cita-ciya suatu saat bisa punya mobil. Meskipun sebenarnya sepeda motor itu sudah nyaman banget: hujan gak kepanasan, panas gak kehujanan.
Kita pun kadang sebagai pengendara motor mendahului mobil sampai selap selip ugal-ugalan dijalan, padahal pengendara mobil setengah mati atur itu stir supaya tidak menyenggol motor kita. Karena mau siapapun yang salah kalau ada motor kesenggol mobil dijalan pasti umumnya yang parah lukanya pengendara motor, dan yang disalah salahkan umumnya pengendara mobil. Jadi aslinya kalau motor mendahului mobil secara ugal ugalan dan gak ketabrak, bukan berarti pengendara motor yang jago, melainkan pengendara mobilnya yang bisa sedemikian rupa tangkasnya mengendalikan mobilnya agar tidak terjadi gesekan. Jadi kuncinya bersabar dan toleransi.
Chapter 2:
JIKA KITA NAIK MOBIL
Terkadang banyak umpatan kita sebagai pengendara mobil melihat sepeda motor senantiasa terburu-buru, mendahului dan lain sebagainya. Padahal kita Ndak tau bahwa bisa jadi mereka terburu buru karena memang ingin hujan atau cuaca terlalu panas. Kita naik mobil berAC sejuk kadang tak faham rasanya terbakar matahari saat terik, atau meriangnya badan karena kehujanan berhari hari diatas motor.
Kadang pula muncul ide picik untuk sengaja agar motor terhalang mobil kita saat ingin mendahului, padahal itu berbahaya sekali. Atau bahkan tidak peduli saat kita berpapasan dengan mereka dimasa musim hujan jalanan becek, menyebabkan air becekan menyemprot dari genangan air yang terlindas ban mobil hingga membasahi badan dan wajah pengendara motor atau pejalan kaki. Padahal kalau mobil itu selip ban nya masuk selokan, atau nyusruk ke jurang, yang pertama kali turun membantu adalah penduduk sekitar, pejalan kaki, pengendara motor.
Kita punya mobil kadang ada yang langsung seolah merasa naik level, sama yang cuma punya motor saja jadi angkuh seolah tidak sepadan. Teman milih milih yang sama sama punya mobil. Padahal kalau mobil itu pecah ban dan nyusruk dijalan atau mogok, belum tentu pengendara mobil lainnya langsung bergegas turun membantu. Malah kadang yang gerak cepat kang ojek pengkolan atau ojol yang dengan suka cita turun tangan. Jadi kuncinya bersyukur dan tidak sombong.
Apapun yang kita kendarai dijalan raya, semua adalah bagian jalan raya. Jalan raya adalah tuan rumah yang memiliki aturan yang harus kita taati bersama. Baik itu aturan tertulis (UUJR) maupun tidak tertulis (etika berkendara).
Salam satu aspal, meskipun jalan di negara kita banyak yang belum di aspal.