Risalah Punya Mobil

Punya mobil memang bagus, praktis, dan akan sangat berguna untuk menunjang aktivitas, kinerja, hingga rekreasi.

Tapi masih banyak yang mengganjal saya manakala ingin mewujudkan impian memiliki sebuah mobil.

1. Harus Punya Parkiran

Tidak mengambil area jalanan umum untuk parkir. Jalanan umum yang kita pakai untuk parkir mobil apalagi sampai 24 jam di parkir merupakan bentuk kedzaliman, menyerobot hak milik orang. Termasuk kalau parkir di teras tapi pagar kita buat menonjol ke luar hingga akhirnya pagar kita juga memakan jalan umum.

Usahakan punya rumah besar dulu yang bisa digunakan tempat parkir mobil, maka saat hendak menabung untuk beli mobil, kita layaknya nabung untuk memperbesar rumah dulu…punya parkiran dan mobil kita tidak mengganggu orang lain.

2. Harus Cash Belinya

Wah ini maksa banget, mobil itu mahal…yang bagus dan ekonomis paling tidak diatas 100 juta. Kalau niat beli cash, kapan kebelinya? Ya sudah tidak jadi beli. Habis kita tidak tau umur kita sampai dimana, anak anak saya masih kecil …istri juga tidak bekerja, kalau saya pinjam uang teman untuk beli mobil kemudian dipanggil Allah apakah tidak merepotkan ahli waris saya. Pesimis amat hidup, yah bukan masalah pesimis karena memang umur itu misteri.

Ya kalau mau beli mobil, nabung sedikit demi sedikit, kalau sudah kumpul baru wujudkan. Terus kapan kumpulnya? Bisa bisa udah tua belum kumpul? Apalagi kalau gaji kita pas Pasan. Lha ini malah lebih pesimis dari orang yang percaya bisa jadi kita mati besok. Kan Rizki aslinya sama kayak ajal. Bisa jadi besok kita wafat, bisa jadi juga besok mendadak kita dapat banyak Rizki. Kebeli deh itu dalam waktu singkat. Tinggal berdo’a saja sama Allah. Surga aja suruh diminta, apalagi cuma mobil…ecek ecek itu sih.

3. Tidak boleh RIBA

Nah ini berat, mobil itu banyak yang mulai dari uang mukanya, bunganya, cicilannya, asuransi nya, dendanya, penaltinya, dll nya mengandung riba. Riba itu dosanya besar soub, ada orang yang riba lancar lancar aja, ada orang yang riba juga banyak musibahnya. Masalahnya dosa itu kan catatannya kita gak tau. Nagihnya juga masih nanti di akhirat.

beli cash aja, beli cash aja, beli cash aja.

4. Harus Siaga Berbagai Sumber Daya

Banyak yang harus disiagakan: uang, tenaga, waktu. 

A. Uang

Namanya punya mobil harus siap isi bensin, service rutin, toll, parkir, receh pengkolan (buat pak ogah), pajak, dll..itu baru untuk mobilnya standar saja dan belum aksesoris pendukung yang memang dibutuhkan. 
Belum kalau bertamu, yang bawa sepeda motor aja kadang buah tangannya brownies harga 48 ribu, masa iya naik mobil bawanya juga sama…minimal 2 kali di lipat  lah…naik bus mudik bawa Monde dkk , mudik bawa mobil pribadi ya oleh olehnya lebih berkelas, ga mungkin bawa kerupuk.

B. Tenaga

Namanya punya mobil pasti diandalkan banyak orang, orang tua, kerabat, tetangga, rekan sekantor, dll…jangan sampai ada sodara butuh mobil antar mau lamaran misal kita ga bisa, tetangga sakit butuh mobil darurat kita malah ngilang, anak pasti akan sering jalan jalan pake mobil, dll jangan sampai punya mobil tapi dikata pelit. 

C. Waktu

Siap macet, harus sabar, ya punya mobil harus sering ngalah, kalau mau hujan lebat pastilah kita dahulukan pengendara motor, kasihan mereka pasti terburu buru khawatir kehujanan kalau kita kan aman di dalam mobil, belum lagi kalau diperlintasan kereta, di persimpangan jalan, dll.

Sudah siap???
Uang – Tenaga – Waktu, jangan sampai punya mobil wajah malah sering ditekuk karena emosian di jalan. Malah sering mengumpat ke orang lain di jalan.  Malah kena tekanan darah tinggi, stress, dll.

5. Ada gak yang lebih PENTING dari beli MOBIL?

Nah ini yang berat, garasi siap, uang cash siap 150 juta misal, penghasilan juga besar, waktu luang banyak…siap ke dealer beli mobil. Eh kita cek anak sekolah sudah bener belum? Jangan jangan anak mau kuliah ga bisa alasan ga ada biaya, anak mau ke pesantren ga bisa alasan ga ada biaya, anak nunggak SPP, tapi kita beli mobil bisa. Kan Ironman eh ironi.

Ada gak hutang yang belum terbayar? Apalagi kalau hutang riba (KPR misal) lunasi dulu, ada ga hutang sama kerabat atau teman. Hutang 1 atau 2 juta belum kita bayar sudah mentereng naik mobil.

Sudah umroh belum? Sudah daftar haji belum? Malu sama Mbah Mbah petani yang nabung seperak dua perak buat naik haji. Gak banyak gaya…kita sudah gaya, yang rukun Islam malah Ndak kepikiran.
Orang dagang gorengan dorong gerobak tiap tahun Qurban sapi, eh taunya kita niat beli mobil Qurbannya masih bolong bolong kadang malah nyari yang murah dan kurus…padahal lewat jembatan Shirothol Mustaqim itu modalnya dari amal ibadah, mobilnya gak bisa kita naikin nanti saat mau nyebrang ditinggal semua di dunia saat kita mati.

Ya saat nya memutuskan jadi beli atau tidak jadi beli. Cek risalah 1 s.d. 4.

Ini bukan nasihat, hanya sedang berpikir untuk diri sendiri…kalau pikirannya sama kita tos, kalau beda kita ngopi…

#hidup_penuh_risalah

Share:
belajar asyik

Bima Ariyo

Seorang Guru, Desainer, Motivator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *