Sistem pengaturan pengeluaran zat pada manusia dibagi menjadi empat kategori yaitu:
1. Sistem Ekskresi: Sistem pengeluaran zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Terdiri dari pembuangan urine melalui ginjal, pembuangan keringat melalui kulit, pembuangan karbondioksida melalui paru-paru, dan juga pembuangan racun melalui ginjal.
2. Sistem Sekresi: Sistem pengeluaran zat yang bermanfaat bagi tubuh. Misalnya adalah sekresi air ludah untuk membantu mengunyah makanan, sekresi asam lambung untuk membunuh kuman penyakit, sekresi minyak untuk melembabkan kulit, sekresi air mata untuk menjaga kondisi mata, dan juga sekresi enzim-enzim serta hormon-hormon yang ada di dalam tubuh.
3. Sistem Defekasi: Sistem pembuangan zat sisa melalui anus dalam bentuk tinja dan kotoran lainnya.
4. Sistem Eliminasi: Sistem pengeluaran zat dalam tubuh yang berlebihan semisal zat pewarna, kosmetik, minyak, dan lain sebagainya.
A. GINJAL
Ginjal merupakan sistem ekskresi yang bertugas membuang urine/air seni/air kencing  keluar dari tubuh. Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan interstitial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Ginjal berada di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang. Organ yang terletak di dalam punggung ini berukuran sekepalan tangan orang dewasa dan bentuknya menyerupai kacang merah.
Unit penyaring darah pada ginjal disebut nefron. Nefron terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan bersinergi untuk menyaring limbah pada darah serta zat berlebih hingga kemudian menghasilkan produk akhir yang bernama urine/air seni/air kencing. Setiap manusia memiliki kurang lebih satu juta nefron pada satu ginjalnya.
Produksi urine pada nefron terjadi dalam tiga tahapan yaitu:
1. FILTRASI: penyaringan darah, menyaring zat yang akan dibuang maupun zat yang masih dibutuhkan. Proses ini menghasilkan urine primer
2. REABSORBSI: Penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan pada urine primer untuk menghasilkan urine sekunder
3. AUGMENTASI: Penambahan kembali zat-zat yang akan dibuang. Proses ini untuk menghasilkan urine yang sebenarnya.
Ketiga proses ini terjadi pada nefron dan digambarkan sebagai berikut:
Bagian-bagian nefron yaitu:
1. Glomerolus: pembuluh darah kapiler yang digulung membentuk bola guna memudahnya penyerapan limbah pada darah ke dalam ginjal.
2. Kapsula/Simpai Bowman: Sebuah bola tempat menyerap zat yang disaring pada glomerolus untuk kemudian disalurkan hasil penyaringannya pada tubulus-tubulus nefron. Zat yang disaring (FILTRASI) pada glomerolus terdiri dari zat sampah seperti urea maupun zat yang masih dibutuhkan tubuh seperti glukosa, asam amino, dan lain sebagainya. Hasil FILTRASI ini disebut urine primer.
3. Tubulus kontortus proksimal: pada saluran ini terjadi penyerapan kembali (REABSORBSI) zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh seperti garam, glukosa, dan asam amino.
4. Lengkung Henle: Saluran berbentuk U yang bertujuan agar urine dari tubulus kontortus proksimal melaju ke tubulus kontortus distal dan tidak kembali lagi. Terjadi penyerapan kembali (REABSORBSI) air pada lengkung henle ini. Hasil REABSORBSI ini dinamakan urine sekunder.
5. Tubulus kontortus distal: Pada bagian ini terjadi penambahan kembali (AUGMENTASI) zat-zat yang akan dibuang dikarenakan jumlahnya berlebihan dalam tubuh. Hasil dari AUGMENTASI ini adalah urine yang sebenarnya.
6. Tubulus kolektivus: Bagian yang menghubungkan tubulus distal beberapa nefron menjadi satu kemudian urine yang terkumpul akan disalurkan melalui rongga ginjal menuju tempat pembuangan urine selanjutnya.

Mekanisme penyaringan darah dan pembentukkan urine dapat kalian saksikan pada video berikut:

Ginjal terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1. Korteks/Kulit: lapisan paling luar ginjal dimana banyak terdapat nefron (unit penyaring darah pada ginjal).
2. Medula/Sumsum: lapisan yang nampak seperti segitiga dengan garis-garis yang merupakan kumpulan tubulus kolektifus yang mengumpulkan produk dari nefron.
3. Pelvis/Rongga: tempat pengumpulan sementara urine sebelum dilanjutkan. Pada bagian ini kerap tersumbat akibat endapan garam yang kita kenal sebagai batu ginjal.
Selanjutnya urine yang sudah diproduksi pada ginjal akan disalurkan melalui saluran kemih/pembuangan urine yaitu:
1. Ureter (saluran urine)
2. Kandung kemih (penampungan sementara)
3. Uretra (pada manusia letaknya di alat kelamin)

 

Ginjal selain untuk memproduksi urine juga berperan sebagai osmoregulator tubuh. Ginjal mengatur kadar air dan juga menyesuaikan dengan suhu lingkungan sekitar oleh karena itu saat udara dingin kalian akan lebih banyak mengeluarkan urine ketimbang saat udara panas.

PROSES OSMOREGULASI dapat kalian saksikan pada video berikut:

 

 

B. PARU-PARU
Paru-paru berperan sebagai organ ekskresi dalam mengeluarkan zat buangan hasil respirasi aerob. Pada manusia respirasi adalah proses yang bertujuan menghasilkan energi dari bahan baku makanan(glukosa) dan oksigen (O2). Proses ini menghasilkan produk samping berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Kedua zat tersebut di ekskresikan melalui paru-paru.

Materi detail tentang paru-paru dapat kalian lihat pada link berikut:
SISTEM RESPIRASI

 

 

C. KULIT
Pada kulit zat yang dikeluarkan adalah air keringat (sweat gland). Zat tersebut berasal dari kelenjar keringat yang ada di lapisan dermis kulit. Berfungsi juga untuk mendinginkan tubuh saat udara panas. Air keringat ini juga mengandung garam dan juga aroma feromon yang spesifik pada setiap orang.

Kelenjar keringat pada kulit dibagi menjadi dua, yaitu kelenjar ekrin dan apokrinKelenjar ekrin mengeluarkan garam, asam, urea, dan amonia yang merupakan kotoran hasil metabolisme nitrogen dalam tubuh. Sementara itu, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung protein berlemak.

D. HATI
Hati memiliki beragam fungsi diantaranya adalah sebagai penetralisir racun dan zat asing yang masuk ke tubuh. Nantinya senyawa asing dan racun ini akan diproses sehingga menjadi tidak berbahaya dan dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk urine dan juga anus bergabung dengan feses.

 

 

Hati berperan dalam merombak sel darah merah yang sudah rusak. Sel darah merah ini akan dirombak menjadi globin, zat besi, dan hemin. Globin dan zat besi akan digunakan untuk menyusun sel darah merah baru sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat empedu ini kemudian akan disalurkan ke saluran pencernaan untuk membantu berbagai fungsi pencernaan dan juga mewarnai tinja.
Hati berperan untuk mengubah amonia (zat berbahaya hasil metabolisme) menjadi urea. Yang kemudian akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine.

TUGAS SISWA
(Salin pertanyaan berikut di buku tulis berikut jawabannya!)
1. Apakah kita bisa hidup dengan satu ginjal?

2. Bagaimana solusinya jika seseorang mengalami kerusakan ginjal agar dapat bertahan hidup?

3. Jelaskan penyebab dan gejala dari gangguan sistem ekskresi berikut ini:
– Diabetes melitus
– Diabetes insipidus
– Nefritis
– Albuminaria
– Batu ginjal

3. Sebutkan contoh makanan atau zat yang dapat memicu gangguan pada organ hati!

4. Mengapa bisa muncul jerawat dan bisul pada manusia?

 

Share:
belajar asyik

Bima Ariyo

Seorang Guru, Desainer, Motivator

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *