Apa itu MUTASI GENETIK?
Mutasi genetik adalah perubahan dalam urutan basa DNA atau RNA yang membentuk gen. Gen adalah unit dasar informasi genetik yang mengodekan instruksi untuk sintesis protein atau mengontrol fungsi sel. DNA, atau asam deoksiribonukleat, adalah molekul penyimpanan informasi genetik dalam sel.
Mutasi genetik dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk paparan zat-zat kimia tertentu, radiasi, kesalahan selama replikasi DNA, atau secara alami sebagai bagian dari variasi genetik alamiah. Mutasi dapat mempengaruhi satu atau beberapa basa dalam urutan DNA, dan mereka dapat terjadi dalam berbagai ukuran, mulai dari mutasi tunggal hingga perubahan besar dalam struktur kromosom.
Mutasi genetik dapat memiliki berbagai dampak, tergantung pada lokasi dan jenis mutasinya. Beberapa mutasi mungkin tidak memiliki efek yang signifikan, sementara yang lain dapat menyebabkan penyakit genetik atau kontribusi terhadap perkembangan kondisi tertentu. Beberapa mutasi bahkan dapat memberikan keuntungan evolusioner, terutama jika mereka meningkatkan kemampuan kelangsungan hidup atau reproduksi organisme.
Mutan adalah sebutan untuk individu yang terkena MUTASI
Mutagen adalah zat atau agen yang dapat menyebabkan mutasi genetik
MUTAGENESIS adalah proses dari terjadinya mutasi dalam makhluk hidup.
Jenis – Jenis MUTASI
A. Mutasi berdasarkan pada lokasi sel yang mengalami mutasi
Berdasarkan sel yang mengalami mutasi, mutasi dibagi menjadi dua jenis yaitu mutasi germinal dan mutasi somatis.
1. MUTASI GERMINAL
– Terjadi dalam sel-sel reproduksi (sel telur atau sperma) dan dapat diwariskan kepada keturunan
– Dapat diwariskan kepada keturunan. Jika mutasi terjadi dalam sel-sel reproduksi, maka akan ditransmisikan kepada generasi berikutnya.
– Dapat memengaruhi seluruh garis keturunan atau keturunan dari individu yang membawa mutasi tersebut.
– Terjadi dalam sel-sel reproduksi dan biasanya terjadi pada saat pembentukan sel telur atau sperma, sebelum pembuahan.
– Lebih jarang terjadi karena terjadi pada sel-sel reproduksi yang jumlahnya lebih sedikit.
Contohnya: Hemofilia (gangguan dimana darah sukar membeku saat terluka)
2. MUTASI SOMATIS
– Terjadi dalam sel-sel somatik atau sel tubuh, yang tidak terlibat dalam pembentukan sel-sel reproduksi (sel telur atau sperma).
– Tidak dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Ini hanya mempengaruhi individu yang mengalami mutasi dan tidak memengaruhi keturunan mereka.
– Memengaruhi hanya individu yang mengalami mutasi tersebut. Tidak memengaruhi garis keturunan atau keturunan mereka.
– Terjadi setelah pembuahan dan perkembangan awal embrio. Dapat terjadi sepanjang kehidupan individu.
– Lebih umum terjadi daripada mutasi germinal, karena sel-sel somatik lebih banyak dan mengalami lebih banyak pembelahan sel selama hidup individu.
Contohnya: Sel kanker
B. Mutasi berdasarkan cara terjadinya
Berdasarkan cara terjadinya mutasi dibagi menjadi mutasi alami yang diakibatkan faktor alami (bahan alam/sintesis, zat tertentu atau peristiwa tertentu yang mengakibatkan mutasi) dan mutasi buatan yang terjadi secara disengaja dan bertujuan menjadikan individu mengalami mutasi.
1. MUTASI ALAMI
– Terjadi secara alami sebagai hasil dari proses biologis normal atau karena paparan lingkungan yang alami, seperti radiasi dari sinar matahari atau paparan zat-zat kimia alami.
– Dapat disebabkan oleh radiasi alam, bahan kimia alam, atau kesalahan selama replikasi DNA yang terjadi selama siklus hidup normal sel.
– Lebih sering terjadi secara alami dan dapat terjadi pada tingkat rendah selama waktu yang panjang.
– Tidak diinduksi secara sengaja dan dapat memiliki berbagai efek, baik positif, negatif, atau netral tergantung pada dampaknya terhadap keberlangsungan hidup organisme.
Contoh:
– Kesalahan selama replikasi DNA,
– Peristiwa radiasi alam,
– Perubahan spontan dalam gen.
2. MUTASI BUATAN
– Disebabkan oleh tindakan manusia, baik secara langsung melalui tindakan seperti eksposur terhadap bahan kimia mutagenik atau melalui metode manipulasi genetik seperti teknik rekayasa genetika.
– Dapat disebabkan oleh paparan bahan kimia atau radiasi buatan yang digunakan dalam eksperimen atau kegiatan manusia.
– Dapat terjadi dalam jumlah yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat, tergantung pada tingkat paparan mutagenik yang dikendalikan oleh manusia.
– Dapat diinduksi secara sengaja untuk menghasilkan perubahan spesifik dalam genom dengan tujuan tertentu, seperti meningkatkan sifat tertentu pada organisme atau memahami fungsi genetik.
Contoh:
– Penggunaan agen mutagenik seperti sinar-X,
– bahan kimia mutagenik,
– teknik rekayasa genetika seperti CRISPR/Cas9.
C. Mutasi berdasarkan bahan genetiknya
Mutasi berdasarkan bahan genetiknya dibagi menjadi mutasi gen (mutasi titik) dan mutasi kromosom (aberrasi). Keduanya memiliki peran dalam evolusi dan variasi genetik, meskipun konsekuensinya dapat bervariasi tergantung pada jenis mutasi dan lingkungan organisme tersebut.
1. MUTASI GEN (MUTASI TITIK)
– Terjadi pada tingkat individu basa nitrogen dalam DNA. Ini bisa berupa substitusi satu basa nitrogen dengan basa yang lain, delesi satu atau beberapa basa, atau inseri basa tambahan.
– Terjadi pada tingkat gen, yang merupakan bagian dari DNA dan biasanya mengkodekan informasi untuk sintesis protein atau mengontrol fungsi sel.
– Dapat memiliki efek yang bervariasi tergantung pada jenis mutasi. Misalnya, substitusi basa mungkin tidak memiliki efek, atau dapat mengubah asam amino dalam protein.
– Lebih umum terjadi dan dapat terjadi secara acak selama replikasi DNA atau sebagai respons terhadap faktor lingkungan tertentu.
– Dapat memiliki efek yang bervariasi, mulai dari tidak berpengaruh hingga menyebabkan perubahan fungsional yang signifikan pada tingkat protein.
2. MUTASI KROMOSOM (ABERRASI)
– Melibatkan perubahan pada tingkat kromosom, yang dapat mencakup kehilangan atau penggandaan sebagian atau seluruh kromosom, inversi (pembalikan urutan gen), atau translokasi (pemindahan sebagian materi genetik dari satu kromosom ke kromosom lain).
– Melibatkan perubahan pada struktur kromosom itu sendiri. Misalnya, delesi atau penggandaan segmen besar kromosom atau perubahan dalam urutan kromosom secara keseluruhan.
– Dapat mempengaruhi beberapa gen sekaligus dan menghasilkan efek yang lebih luas. Misalnya, delesi atau penggandaan kromosom dapat mempengaruhi banyak gen sekaligus.
– Lebih jarang terjadi, tetapi dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kesalahan selama pembentukan sel telur atau sperma, atau sebagai respons terhadap faktor lingkungan tertentu.
– Dapat menyebabkan gangguan serius dalam perkembangan dan fungsi organisme, karena melibatkan perubahan dalam struktur kromosom yang membawa banyak informasi genetik.
Berkaitan dengan proses yang terjadi pada mutasi gen dan mutasi kromosom yuk kita pelajari pada halaman berikutnya!